Pengertian Akhlak Perjalanan
            Akhlak perjalanan ialah sebuah aturan nilai dan kode etik yang harus diikuti oleh setiap insan yang menggunakan jalan, termasuk sikap-sikap yang harus ditunjukkan ketika berjalan dan melakukan perjalanan.
            Perjalanan dalam bahasa Arab disebut dengan rihlah, safrah, masirah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perjalanan diartikan sebagai perihal (car, gerakan) berjalan atau bepergian dari suatu tempat ke tempat yang lain untuk suatu tujuan. Secara istilah, perjalanan sebagai aktifitas seseorang untuk keluar atau meninggalkan rumah dengan berjalan kaki atau menggunakanberbagai sarana transportasi yang mengantarkan sampai tempat tujuan dengan maksud dan tujuan tertentu.
            Diantara jenis perjalanan (safar) yang dianjurkan dalam Islam, yaitu pergi haji, umrah, menyambung silaturahmi, menuntut ilmu, berdakwah, berperang di jalan Allah, mencari karunia Allah. Perjalanan juga berfungsi untuk menyehatkan kondisi jasmani dan rohani dari kelelahan dan kepenatan dalam menjalani aktifitas.
 
 Nilai Positif Akhlak Perjalanan
            Safar merupakan suatu kelaziman dan keharusan bagi setiap orang untuk mengembangkan pengalaman, wawasan atupun pola kehidupan, bahkan dapat meningkatkan kualitas diri serta tingkat kesejahteraan dalam kehidupan. Imam Gazali berpendapat bahwa bersafarlah, sesungguhnya dalam safar memiliki beragam keuntungan. Keuntungan melakukan perjalanan adalah:
a.      Perjalanan dapat menghibur diri dari kesedihan, perjalanan sebagai media refreshing yang cukup efektif karena dengan melakukan perjalanan seseorang dapat melepaskan kepenatan dan kejenuhan dari rutinitas aktifitas ataupun urusan yang membelenggu.
b.      Perjalanan menjadi sarana bagi seseorang untuk mencari hasil usaha
(mata pencaharian). Jika seseorang berdiam diri di rumah ataupun di kampung halaman, maka bisa jadi akan kesulitan untuk mendapatkan penghasilan. Jika mau melakukan perjalanan, maka terhampar luaslah bumi dan karunia Tuhan.
c.       Perjalanan dapat mengantarkan seorang untuk memperoleh tambahan ilmu, baik dari hasil pengamatannya terhadap segala fenomena di sepanjang perjalanan maupun karena bertemu dengan berbagai macam orang sepanjang perjalanan.
d.      Dengan melakukan perjalanan, maka seseorang akan lebih banyak mengenal adab kesopanan yang berkembang pada suatu komunitas masyarakat.
e.      Perjalanan akan dapat menambah kawan yang baik dan mulia. Dengan perjalanan seorang Muslim akan bertemu dengan beragam orang.

 Membiasakan Akhlak Perjalanan
            Membiasakan akhlak perjalanan berarti menanamkan dan menjaga nilai-nilai yang terkandung di dalam akhlak perjalanan agar menjadi sebuah kebiasaan karakter yang positif, antara lain:
a.      Selalu menyadari bahwa dalam perjalanan terkandung nilai-nilai akhlak yang mulia, antara lain kesederhanaan, kerendahan hati, dan kemuliaan diri. Dengan kesadaran itu, seseorang akan mengingat pentingnya etika perjalanan serta mempraktekkannya dalam kebiasaan berakhlak perjalanan yang positif.
b.      Memahami bahwa dalam perjalanan selalu menyertakan pihak lain dan memerlukan bantuan orang lain.
c.       Mengingatkan diri sendiri dan orang lain tentang pentingnya akhlak perjalanan dan etika dalam berjalan.
d.      Berusaha mencitrakan nilai-nilai akhlak perjalanan ke dalam berbagai bentuk sikap yang menunjukkan keindahan tolong menolong dan persaudaraan.
e.      Mencegah hal-hal negatif yang membahayakan orang lain didalam perjalanan serta hal-hal yang menganggu orang lain.
f.        Menunjukkan sikap santun dalam bicara dan bertutur kepada orang lain serta melayani pembicaraan orang yang kurang beretika dengan penuh pengertian.

Post a Comment Blogger