1. Pengertian Akhlak Bertamu
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertamu diartikan “datang berkunjung ke rumah seorang teman ataupun kerabat untuk suatu tujuan ataupun maksud (melawat dan sebagainya)”. Secara istilah, bertamu merupakan kegiatan mengunjungi rumah sahabat, kerabat ataupun untuk suatu keperluan lain dalam rangka menciptakan kebersamaan dan kemaslahatan bersama.
Pengertian Akhlak Menerima Tamu
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menerima tamu diartikan “kedatangan orang yang bertamu, melawat atau berkunjung”. Secara istilah, menerima tamu dimaknai dengan menyambut tamu dengan berbagai macam cara penyambutan yang lazim (wajar) dilakukan menurut adat ataupun agama dengan maksud untuk menyenangkan atau memuliakan tamu atas keyakinan untuk mendapatkan rahmat dan ridha dari Allah. Setiap Muslim wajib hukumnya untuk memuliakan tamunya, tanpa memandang siapapun orang yang bertamu dan apapun tujuannya dalam bertamu.

2. Bentuk Akhlak Bertamu
a.      Meminta izin kepada tuan rumah dengan mengucapkan salam.
b.      Meminta izin dengan salam maksimal 3 kali.
c.       Mengetuk pintu dan tidak berdiri di depan pintu masuk, tetapi di sisi kanan atau kiri.
d.      Tidak boleh mengintip ke dalam bilik.
e.      Jika ditanya oleh tuan rumah, jawablah dengan menyebut nama,
f.        Tamu boleh berkunjung atau mengucap salam selama 3 kali.
g.      Bila tuan rumah menyuruh pulang, maka tamu harus mengikutinya.
h.      Menghidari fitnah dalam kasus tamu yang berbeda jenis.
i.        Tidak mengambil makanan yang jauh dari jangkauan tangan.

Bentuk akhlak menerima tamu:
a.      Menjawab salam dengan ramah
b.      Menayakan nama tamu dan keperluannya
c.       Menyambut tamu dengan gembira
d.      Menjamu tamu sesuai dengan kemampuan
e.      Boleh saling berpelukan dan berjabat tangan
f.        Tidak menerima tamu lain jenis

3. Dalil Naqli Tentang Akhlak Bertamu dan Menerima Tamu
·         Q.S An Nur/24             : 27-28
27.  Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
28.  Jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, Maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja)lah, Maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
4. Nilai Positif Akhlak Bertamu.
a.      Bertamu secara baik dapat menumbuhkan sikap toleran terhadap orang lain dan menjauhkan sikap paksaan, tekanan, intimidasi dan lain-lain.
b.      Dengan bertamu, seseorang akan mempertemukan persamaan sehingga akan terjalin persahabatan dan kerja sama dalam menjalani kehidupan.
c.       Bertamu sebagai pendekatan terhadap semua orang akan semakin terbuka dan bertegur sapa.
d.      Bertamu sebagai media berdakwah, meningkatkan kualitas diri setiap Muslim.

     Nilai Positif Akhlak Menerima Tamu:
a.      Menerima tamu sebagai perwujudan keimanan
b.      Menerima tamu dapat meningkatkan kesabaran
c.       Menerima tamu dapat mengembangkan kepribadian
d.      Memuliakan tamu juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan kemaslahatan dari Allah atas makhluk-Nya, karena sesungguhnya orang yang berbuat baik akan mendapatkan kemaslahatan dunia dan akhirat
e.      Memuliakan tamu dapat meningkatkan kemuliaan seseorang, baik di mata orang yang bertamu maupun di hadapan Allah.

5. Membiasakan Akhlak Bertamu dan Menerima Tamu
     Untuk membiasakan akhlak bertamu dan menerima tamu yang positif, seseorang sebaiknya melakukan hal-hal berikut:
a.      Selalu menyadari bahwa tamu adalah orang yang berhak mendapat perlakuan yang ramah, sedangkan tuan rumah adalah orang yang harus menjamu tamunya dengan kebaikan dan kemurahan. Dengan menyadari siapa tamu dan penerima tamu, seseorang dapat membiasakan akhlak mulia dalam bertamu dan menerima tamu.
b.      Memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam akhlak bertamu dan menerima tamu, seperti tolong menolong, silaturahmi dan penghargaan diri. Dengan pemahaman nilai-nilai tersebut, seseorang diharapkan dapat membiasakan akhlak mulia bertamu dan menerima tamu.
c.       Mengingatkan diri sendiri dan orang lain tentang pentingnya akhlak bertamu dan menerima tamu dalam kehidupan social yang rukun dan tolong menolong.
d.      Berusaha mencitrakan nilai-nilai akhlak bertamu dan menerima tamu ke dalam berbagai bentuk sikap yang menunjukkan keindahan tolong menolong, penghargaan diri dan menghormati orang lain.
e.      Menunjukkan sikap santun dalam bicara kepada tuan rumah dan penghargaan terhadap privasi tuan rumah bila ia menjadi tamu. Dan jika menjadi tuan rumah, ia membiasakan diri untuk menyambut sang tamu dengan kegembiraan, menghormatinya dengan jamuan atau kudapan yang pantas, dan menghargainya sebagai manusia yang memiliki harga diri dan kehormatan.

Post a Comment Blogger