Pengertian Akhlak Berpakaian dan Berhias
·
Akhlak berpakaian ialah sikap
berpakaian yang pantas dan sopan dalam setiap situasi dan keadaan. Fungsinya
adalah sebagai pelengkap kebutuhan fisik, rohani dan status social atau harga
diri. Oleh karena itu, Islam memandang bahwa akhlak berpakaian harus
ditunjukkan dalam nilai-nilai yang diajarkan di dalam Islam, yaitu keindahan,
kerapian, kesopanan, kepantasan dan kemuliaan.
·
Berhias ialah memperelok diri dengan
pakaian atau perhiasan yang idah-indah. Berhias atau berdandan pada dasarnya
merupakan naluri alamiah bagi setiap orang yang ingin tampil lebih menarik
dalam keadaan tertentu. Pada umumnya, bagi wanita, berhias adalah perpaduan
antara konsep berbusana yang modis dengan perhiasan yang serasi.
·
Dalil naqli tentang akhlak berpakaian
dan berhias:
-
Q.S. Al A’raf 26
26. Hai anak Adam[530], Sesungguhnya kami Telah
menurunkan kepadamu Pakaian untuk menutup auratmu dan Pakaian indah untuk
perhiasan. dan Pakaian takwa[531] Itulah yang paling baik. yang demikian itu
adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu
ingat..
-
Q.S. Al Ahzab 59
59. Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
-
Q.S. Al Ahzab 55
55. Tidak ada dosa atas isteri-isteri nabi (untuk
berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, anak-anak laki-laki mereka,
saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, anak
laki-laki dari saudara mereka yang perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang
mereka miliki, dan bertakwalah kamu (hai isteri-isteri Nabi) kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha menyaksikan segala sesuatu.
·
Contoh orang
yang berakhlak dalam berpakaian dan berhias:
Nabi Muhammad SAW adalah
contoh ynag tepat dalam hal ini karena beliau selalu tampak bersih dan menarik
ketika berada di tengah kaum Muslimin atau sedang menerima delegasi dari luar
Islam.
Dalam kehidupan keluarga,
Nabi Muhammad SAW juga sering berhias diri untuyk para istrinya sebagaimana mereka
berhias diri untuk Nabi. Para istri Nabi Muhammad SAW sering memuji penampilan
Nabi yang wangi dan menarik yang berpadu dengan sikap-sikap yang mulia, seperti
menyayangi dan mengasihi kaum wanita.
·
Membiasakan
akhlak yang baik dalam berpakaian.
Untuk membiasakan sikap
berpakaian yang islami seseorang perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Memahami
bahwa akhlak berpakaian adalah citra kesucian diri yang akan menempatkan
manusia pada kedudukan dan martabat yang tinggi. Pakaian yang rapi dan sopan dapat menunjukkan kepribadian
pemakainya.
b. Membiasakan
berpakaian sesuai dengan situasi dan kondisi.
c. Menghindarkan
diri dari berpakaian yang tidak pantas dan tidak sesuai dengan situasi dan
kondisi.
d. Mengenakan
pakaian yang pantas dan sopan sesuai dengan ajaran agama, yaitu berpakaian yang
dapat menutupi aurat dan yang sesuai dengan batas kesopanan.
e. Berusaha
melakukan akhlak berpakaian dengan penuh kesadaran sehingga tidak ada perasaan
terpaksa.
·
Membiasakan
akhlak yang baik dalam berhias
Membiasakan akhlak berhias
berarti menjadikan karakter keindahan didalam diri agar akhlak berhias menjadi
karakter yang positif, seseorang harus melakukan hal-hal berikut:
a. Membiasakan
diri untuk membersihkan badan
b. Membiasakan
diri untuk berwudhu dan bersiwak ketika akan shalat dan membaca Al-Quran
c. Merapikan
diri dalam setiap keadaan
d. Berdandan
yang rapid an indah khususnya ketika akan shalat dan ketika akan melakukan
kegiatan-kegiatan yang positif di dalam dan di luar rumah
e. Merapikan
atau mencukur rambut serta memotong kuku
f.
Membiasakan diri untuk berpakaian
yang rapi dan sopan serta berpenampilan yang indah dan menarik sesuai dengan
kebutuhan dan tidak berlebihan
g. Membiasakan
diri dengan penampilan rapi dan menarik sehingga mengesankan kepribadian yang
mulia dan terhormat.
Post a Comment Blogger Facebook