1.
Pengertian
Isyraf
Isyraf dalam bahasa arab disebut dengan kata asrafa
– yusrifu – israfan yang berarti
bersuka ria sampai melewati batas.
Isyraf secara
bahasa berarti melampaui batas atau berlebih-lebihan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Isyraf adalah melakukan
tindakan diluar wewenang yang telah ditentukan berdasarkan aturan yang berlaku.
Sedangkan secara
istilah dapat diartikan tindakan yang dilakukan seseorang diluar kewajaran
karena kebiasaan yang dilakukan untuk memuaskan kesenangan diri secara
berlebihan. Pelakunya disebut Musrif ( pemboros )
2.
Dalil
Naqli Surat Al-A’raaf ayat 31
Artinya :
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah
di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Surat Asy-Syu’ara
ayat 151 – 152
Artinya
:
150. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah
kepadaku;
151. Dan janganlah kamu mentaati perintah
orang-orang yang melewati batas,
152. Yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak
mengadakan perbaikan".
3.
Pengertian
tabdziir.
Tabdziir dalam
bahasa arab disebut dengan kata bazzara – yubazziru – tabdziiran
yang berarti membelanjakan uang atau harta untuk hal-hal yang haram, maksiat
dan tidak bermanfaat.
.tabdziir
secara bahasa berarti boros.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Tabdzir adalah berlebih-lebihan dalam pemakaian uang dan barang. Sedangkan secara
istilah diartikan menghambur-hamburkan uang ataupun barang karena kesenangan
atau kebiasaan.
Pelakunya disebut mubazir.
4.
Dalil Naqli
surat Al-Isra’ ayat
26 – 27 :
Artinya
:
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang
dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan
janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara
syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Sabda Rasulullah SAW
راى رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلا يتوضاء فقال
لاتسرف لاتسرف ( رواه ابن ماجه )
Artinya
: Rasulullah SAW telah melihat seorang
laki-laki berwudhu’ lalu
beliau bersabda, ”janganlah
kamu berlebih-lebihan, janganlah kamu berlebih-lebihan.”( HR. Ibnu Majah )
Post a Comment Blogger Facebook