A.  Damhoeri
A.Damhoeri adalah seorang sastrawan dan penulis yang termasuk sebagai Angkatan Pujangga baru. Putra Kabupaten 50 Kota  ini lahir di Nagari Batu Payung, Kecamatan Sago Halaban pada tanggal 31 Agustus 1915. Ia kemudian menhembuskan nafas terakhir di kampung Halanya pada tanggal 6 Oktober 2000 dalam usia 85 tahun.
Pendidikan A. Damhoeri bermula dari masuk Gubernemen sampai kelas II di Bangkinang tahun 1928 kemudian ia juga lulus sekolah Normal ( sekolah guru ) di Padang Panjang tahun 1934. Kemudian banyak belajar sendiri terutama mengarang.
Setelah menamatkan sekolah guru ia kemudian mulai aktif mengajar di Sekolah Desa di Halaban tahun 1934. Kemudian ia pindah mengajar ke Koto Tangah , Batu Hampar Payakumbuh pada tahun 1935. Selain mengajar ia juga aktif menulis, akibat dari tulisanya itu kemudian setelah tiga tahun mengajar ia ditangkap oleh Belanda karena Tulisanya dinilai menghasut yang dimuatnya di Harian Persamaan terbit di Padang. Oleh Pangadilan Negeri ( Landraad ) Padang ia dijatuhi hukuman 4 bulan Penjara. Ia baru keluar pada bulan Januari tahun 1937.
Setelah menghabiskan masa tahanan ia kemudian merantau ke Medan dan tahun 1939 ia diamanahi mengajar di sekolah Gemeente Nomor 38 Coen Straat Kampung Keling Medan. Ia juga berkesempatan mengajar di MEDEST  ( Medan Deli Serdang Studiefonds ) setingkat dengan HIS sampai tahun 1942.
Pada tahun 1943 ia kembali ke Payakumbuh dan mrngjar secara berpindah pindah di Sekolah Dasar. Pada tahun 1946 ia berhasil menjadi Kepala Sekolah Rakyat di Sitanang. Tahun 1950 ia menjadi Kepala Sekolah Rakyat di Salibawan Lubuk Sikaping. Selanjutnya sampai tahun 1956 ia menjadi Kepala Sekolah Rakyat di SR Danau Bengkuang di Bangkinang.
Prestasinya kemudian makin menigkat ia diangkat menjadi Kepala Seksi Kesenian perwakilan Sumatera Tengah di Bukit Tinggi pada tahun 1956. Tahun 1963 ia menjadi Kepala Seksi Kesenian Dinas Kebudayaan Propinsi Sumatera Barat. Jabatan terakhirnya sampai pensiun adalah sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten 50 Kota di Payakumbuh.
A.Damhoeri lebih terkenal dlam dunia sastra.  Debutnya dalam dunia sastra ini dimulainya tahun 1931. Berikut ini adalah beberapa novel karya A.Damhoeri
1.  MENCARI JODOH. Adalah novel pertamanya terbitan Balai Pustaka Jakarta. Sampai cetakan ke empat.
2. MENANTI SURAT DARI RANTAU
3. SERIKAT MMBB
5. KUEKUATAN DARAH REMAJA  ( Serikat MMBB dan Kekuatan Darah Remaja bercerita tentang kebobrokan didalam penjara diterbitkan di Medan )
6. DEPOK ANAK PAGAI ( Mengisahkan anak rantai ( narapidana ) dalam penjara Padang.  Buku ini pada tahun 1981 diterbitkan kembali dengan ejaan yang disempurnakan dan dicetak sebanyak 116.000 eksempar. Enam buku diatas adalah beberapa buah buku yang dikarangnya zaman kolonial Belanda. Pada masa penjajahan Jepang ia tidak produktif. Semangatnya untuk menulis baru lahir setelah kemerdekaan.
Diantara karyanya setelah kemerdekaan adalah :
1.      Sejata Pemuda ( berisikan kegigihan pemuda dalam menumpas penjajah )
2.      Bom Buta Huruf ( Berisikan pelajaran memberantas buta huruf )
3.      Terompah Usang yang Tak Sudah Dijahit ( berisikan Perjuangan Pemudan merebut kemerdekaan ) terbitan Balai Pustaka.
4.      Si Loreng Dari Rimba Mangkisi  terbitan Balai Pustaka
5.      Pasien Terahir terbitan Angkasa Bandung
6.      Tawanan Perang Badar terbitan Angkasa Bandung 13 November 1986. Buku ini merupakan karya yerakhir A.Damhoeri merupakan pesanan Depertemen Agama untuk dipakai disekolah - sekolah Agama.

 Selain menulis dalam bentuk buku ia juga aktif dalam kegiatan sosial sesuai dengan kondisi masa itu. Pada masa awal kemerderkaan ia sangat bersemangat menyebarkan naskah Proklamasi dan Naskah Undang – Undang Dasar 1945 keseluruh wilayah Payakumbuh dan sekitarnya. Ia juga pernah jadi ketua Pemberantasa Buta huruf dari PERGURI ( Persatuan Guru-guru Repobloik Indonesia ). A. Damhoeri juga diangkat jadi ketua IPK ( Ikatan Pencinta Kesenian ) sebuah organisasi lokal yang berpusat di Padang. Ia juga sering mengelar pertunjukan Sandiwara di Bioskop Karya Payakumbuh.  Menulis  naskah sandiwara adalah salah satu kelihaian dari A. Damhoeri.

Post a Comment Blogger