A.      Asal-usul kata tasawuf
1.       Berasal dari kata saff  yang artinya barisan dalam shalat berjamaah, alasannya seorang sufi selalu memilih saf terdepan dalam shalat berjamaah, disamping itu mereka memandang akan berada di baris pertama di depan Allah swt.
2.       Berasal dari kata Saufanah, yaitu sejenis buah-buahan kecil berbulu yang banyak tumbuh di gurun pasir Arab Saudi. Pengambilan kata ini karena melihat orang-orang sufi banyak memakai pakaian berbulu dan mereka hidup dalam kegersangan fisik, tetapi subur batinnya.
3.       Berasal dari kata Suffah yang artinya pelana, pelana yang dipergunakan shahabat Nabi Muhammad SAW yang miskin untuk bantal tidur di atas bangku batu di samping Masjid Nabawi di Madinah. Versi lain dikatakan bahwa Suffah artinya suatu kamar disamping Masjid Nabawi yang disediakan untuk para Shahabat Nabi Muhammad SAW dari golongan Muhajirin yang miskin. Penghuni suffah ini disebut ahl as-Suffah. Pengambilan kata suffah karena kemiripan tabiat mereka dengan sifat-sifat ahl as-Suffah.
4.       Merujuk pada kata Safwah yang berarti sesuatu yang terpilih atau terbaik. Karena seorang sufi biasa memandang diri mereka sebagai orang pilihan atau orang terbaik.
5.       Merujuk pada kata Safaa atau Safw yang artinya bersih atau suci. Maksudnya, kehidupan seorang sufi lebih banyak diarahkan pada penyucian batin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
6.       Berasal dari bahasa Yunani, yaitu Theosophi ( theo = Tuhan, Sophos = hikmat ), yang berarti Hikmat ke-Tuhanan.
7.       Berasal dari kata Suuf  yang artinya wol atau kain bulu kasar. Disebut demikian, karena orang-orang sufi banyak yang suka memakai pakaian yang terbuat dari bulu binatang sebagai lambang kemiskinan dan kesederhanaan.
B.      Definisi Tasawuf
Tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan, dan selalu bersikap bijaksana.
Dalam hal ini dapat kita tarik beberapa pengertian Tasawuf menurut tokoh sufi, diantaranya :
1.       Bisyr bin Haris mengatakan bahwa sufi adalah orang yang suci hatinya menghadap Allah SWT.
2.       Sahl at-Tustari mengatakan bahwa sufi adalah orang yang bersih dari kekeruhan, penuh dengan renungan, putus hubungan dengan manusia dalam menghadap Allah SWT, dan baginya tiada beda antara harga emas dan pasir.
3.       Al-Junaid al-Baghdadi ( wafat 289 H ) ( tokoh sufi modren ) mengatakan Tasawuf ialah membersihkan hati dari sifat yang menyamai binatang dan melepaskan akhlak yang fitri, meneka sifat basyariah ( kemanusiaan ), mejauhi hawa nafsu, memberikan tempat bagi sifat-sifat kerohanian, berpegang pada ilmu kebenaran, mengamalkan sesuatu yang lebih utama atas dasar keabadiannya, memberi nasehat kepada umat, benar-benar menepati janji terhadap Allah SWT terhadap Allah SWT, dan mengikuti syari’at Rasulullah SAW.
4.       Abu Qasim Abdul Karim al-Qusyairi memberikan definisi bahwa Tasawuf ialah menjabarkan ajaran-ajaran al-Qur’an dan sunnah, berjuang mengendalikan nafsu, menjauhi perbuatan bid’ah, mengendalikan syahwat, menghindari sikap meringan-ringankan ibadah.
5.       Abu Yazid al-Bustami secara lebih luas megatakan bahwa arti Tasawuf mencakup tiga aspek, yaitu Kha ( melepaskan diri dari perangai tercela ), ha  ( menghiasai diri dengan akhlak yang terpuji ), dan jim ( mendekatkan diri kepada Tuhan ).
6.       Ma’ruf al-Karkhi ( wafat 200 H ) mengatakan bahwa Tasawuf ialah mengambil hakikat dan tidak tamak dari apa yang ada dalam genggaman tangan makhluk.
Sebagai bahan analisis perlu dipahami pengertian Tasawuf menurut peneliti Tasawuf diantaranya Ahmad Amin, yang mana berdasarkan realitas kehidupan para sufi ia mencoba merumuskan definisi Tasawuf sebagai   berikut : ” Tasawuf adalah bertekun dalam beribadah, berhubungan langsung dengan Allah, menjauhkan diri dari kemewahan dunia, berlaku zuhud terhadap yang diburu oleh orang banyak ( seperti kelezatan dan harta benda ), dan menghindarkan diri dari makhluk di dalam khalwat ( pengasingan diri ) untuk beribadah.”
C.      Ciri-ciri Tasawuf
Abu al-Wafa’ al-Ganimi at-Taftazani ( peneliti Tasawuf ) dalam bukunya Madkhal ilaa at-Tasawwuf al-Islaamii ( Pengantar ke Tasawuf Islam ) memperbincangkan karakterisrik Tasawuf secara umum. Baginya Tasawuf mempunyai lima ciri umum, yaitu :
1.       Memiliki nilai-nilai moral
2.       Pemenuhan fana ( sirna ) dalam realitas mutlak
3.       Pengetahuan intuitif langsung
4.       Timbulnya rasa kebahagiaan sebagai karunia Allah SWT  dalam diri sufi karena tercapainya maqaamaat
5.       Penggunaan simbol-simbol pengungkapan yang biasanya mengandung pengertian harfiah dan tersirat.
D.      Istilah-istilah dalam  Tasawuf
·         inabah ( penyesalan )
·         iradat ( kendali diri )
·         mujahadah ( perjuangan batin )
·         muraqabah ( mawas diri )
·         mukhalafat an-nafs ( melawan hawa nafsu )
·         taslim ( penyerahan )
·         warak ( menjauhi hal yang diragukan )
·         al khauf ( takut akan kemurkaan Allah swt )
·         raja’ ( mengharapkan rahmat Allah SWT )
·         fana’ ( peleburan diri )
·         baka ( hidup kekal )
·         makrifat ( mengenal )
·         juhd ( usaha keras )
·         qurb ( kedekatan )
·         tafakur ( perenungan )
·         kasyf ( tersingkapnya hijab atau dinding yang membatasi hati manusia dan Allah SWT )

Post a Comment Blogger