A. Pengertian Maqamat
Kata Maqamat berasal dari bahasa Arab yang berarti tempat orang berdiri atau pangkal mulia. Diistilahkan dengan station/stage
Kemudian maknanya digunakan untuk arti jalan panjang yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk berada dekat dengan Allah SWT.
B. Tingkatan Maqamat
1. Abu Bakar Muhammad al-Kalabadi dalam buku al-Ta’aruf li Mazhab Ahl al-Tasawwuf menyebutkan : Tobat – Zuhud – Sabar – Kefakiran – Kerendahan Hati – Takwa – Tawakkal – Kerelaan – Cinta – Ma’rifat.
2. Abu Nasr al-Sarraj al-Tusi menyebut dalam al-Luma : Tobat – Wara’- Zuhud – Kefakiran – Sabar – Tawakkal – Kerelaan Hati.
3. Abu Hamid al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulum al-Din menyatakan : Tobat – Sabar – Kefakiran – Zuhud – Tawakkal – Cinta – Ma’rifat – Kerelaan.
4. Menurut Abu al-Qasim Abd al-Karim al-Qusyairi, maqamat itu adalah sebagai berikut : Tobat – Wara’ – Zuhud – Tawakkal – Sabar – Kerelaan
C. Pengertian al Ahwal
Al Ahwal adalah kondisi kejiwaan yang diperoleh sebagai karunia Allah dan bukan darui usahanya ( keadaan mental )
Kondisi ini dapat dikategorikan pada dua bentuk yakni atau kondisi mental yang dating dan pergi secara tiba-tiba, kemudian atau kondisi mental yang dapat bertahan lama. Bila ini dapat dipertahankan dan berubah menjadi kepribadian, maka inilah yang al-Ahwal yang diinginkan oleh semua kaum sufi.
D. Bentuk-bentuk al Ahwal
Khauf ( takut ) – Tawadhu’ ( rendah hati ) - at-Taqwa ( patuh ) – al-Ikhlas ( ikhlas ) – al-Uns ( berteman ) – al-Wajd ( gembira ) –asy-Syukur ( syukur ) – al-Muraqabah ( kesadaran selalu berhadapan dengan Allah ) – asy-Syauq ( rindu yang disertai mahabbah ( seluruh ekspresi terdapat pada Allah dengan kontal getaran sentrum ) ( tentram dan tidak was-was ).
E. Perbedaaan Maqamat dengan al Ahwal
Maqamat adalah jalan-jalan yang harus ditempuh oleh sufi dalam mendekatkan diri kepada Allah swt, sedangkan al Ahwal adalah keadaan mental yang dirasakan oleh sufi
Post a Comment Blogger Facebook