BAHAN AJAR ILMU KALAM 
Untuk Madrsah Aliyah Program Keagamaan kelas XI
PETA PEMIKIRAN
                     SK                               : Menjelaskan persoalan yang berkaitan dengan keimanan
                     KD                              : menjelaskan Ya’juj Ma’juj dan hikmahnya
                     Indikator                     :
                     -     Menjelaskan pengertian Ya’juj Ma’juj
                     -          Mengidentifikasi dalil tentang Ya’juj Ma’juj
                     -          Menjelaskan hubungan Ya’juj Ma’juj dengan kekuasaan Islam 
Uraian materi
Ahmad Musthafa Al-Maraghi dalam tafsirnya juz 6 halaman 13-14 menerangkan bahwa yang dimaksud dengan Ya’juj ialah bangsa –bangsa Tartar yang dimaksud dengan Ma’juj ialah bangsa mongol. Mereka berasal dari satu keturunan, kakek yang tertinggi bernama Turk. Mereka tinggal di Asia Utara, negerinya memanjang dari Tibet dan Tiongkok sampai laut Afrika dan disebelah barat sampai batas Turkistan.
Para ahli sejarah bangsa Arab maupun eropa menerangkan bahwa bangsa-bangsa Tartar dan Mongol itu banyak membuat perubahan di kalangan bangsa-bangsa tetangganya pada berbagai zaman. Mereka merusak banyak negeri dan banyak bangsa, sebab diantara mereka itu ada suku-suku bangsa yang masih buas dan biadab yang dahulunya turun dari datarang tinggi Asia Tengah menuju Eropa, dan banyak daerah-daerah Tiongkok dan Asia Barat yang merupakan tempat kelahiran nabi-nabi. Sesudah itu mereka tetap brada dalam batas negerinya sendiri, terutama sesudah zaman kenabian sampai waktu kelahirang Timogin yang menyebut dirinya Jengis Khan, yang dalam bahasa Mongol berarti Raja dunia.
Pada permulaan abad ke 7 Hijriyah atau abad ke 13 Masehi, Jengis Khan keluar dari pegunungan Asia Tengah lalu mula-mula dia menaklukkan Tiongkok Utara, kemudian menyerbu Negara-negara Islam, menaklukkan Sultan Qutbuddin bin Armilan, keturunan raja-raja Saljuk, Raja Khuwarizm di Turkistan Rusia. Di negeri ini Jengis Khan banyak berbuat kejahatan yang tiada tara dalam sejarah
Sesudah Jengis Khan meninggal, dia digantikan oleh anaknya yang bernama Akthoi, sedangkan keponakannya, Bato menduduki Rusia pada tahun 723 Hijriah dan menyebrang Bologne dan hongaria yang dibakar dan dihancurkan
Sesudah aktoi meninggal, dia digantikan oleh Jaluk. Dia memerangi Romawi dan mengharuskan rajanya membayar upeti. Kemudian setelah Jaluk meninggal, dia digantikan oleh keponakannya yang bernama Manju. Manju minta kepada dua orang saudaranya, yaitu Kailai dan Hulagu supaya meneruskan penaklukan. Maka Kailai menanklukkan Tiongkok, sedangkan Hulagu menerkam kerajaan-kerajaan Isalm satu persatu sapat pusat pemerintahan Khalifah Al- Mu’tashim Billah. Sesudah itu dirampasnya Bagdad dengan kekerasan pada pertengahan ke 7 Hijriah yang menyerah dalam tempo 7 hari dan banyak mengalirkan darah bagaikan sungai. Mereka melemparkan buku-buku ilmu pengetahuan ke sungai Dajlah (Tigris) dan dijadikan jembatan yang bisa dilalui mereka dengan menunggang kuda. Ketika itulah riwayat Khilafat Abbasiyah berakhir.
Ketika anak cucu Jengis Khan menguasai seluruh Asia dan eropaTimur dibagilah daerah-daerah taklukannya itu diantara mereka menjadi empat buah kerajaan. Keluarga Kailai mendapat Tiongkok dan Mongol, Raja Jafacoi (Saudara Akhtoi) mendapat Turkistan, keturunan Pathir Kan mendapat daerah-daerah tepi sungai Volga, sehingga Rusia terpaksa membayar upeti kepadanya selama beberapa abad. Sedangkan Hulagu menguasai Persia (Iran), Bagdad, dan daerah-daerah Syam.
Demikian sejarah singkat Ya’juj dan Ma’juj yang oleh Al-Maraghi disingkatkan dari Dairatul Ma’rif Ibnu Khaldum, Ibnu Maskawih dan risalah-risalah Ikhwanus Shafa. Sejarah ini bagi kita umat Islam dan umumnya umat beragama menjadi sangt penting artinya, karena ia tercantum dalam surat Al-Khafi sebagai persiapan untuk menjawab pertanyaan orang-orang Quraisy yang bermaksud menguji kebenaran pengakuan beliau sebagai Rasulullah. Mereka mendapat bahan-bahan pertanyaan itu dari kaum Ahli Kitab yang sengaja diminta bantuannya. Kata kaum Ahli Kitab, “Tanyakanlah kepada Muhammad tentang seseorang pengeliling dunia, tentang pemuda-pemuda (Ahlul Kahfi) yang telah tidak sada beratus-ratus tahun dan tentang ruh (jiwa).”

Sumber dokumen guru Ponpes Hamka Maninjau
 




Post a Comment Blogger