MODUL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS KELAS X Kegiatan Belajar 

Sebagai sebuah bahan pedoman penulisan modul berikut ini penulis mencoba memberikan salah satu bentuk modul.  Modul ini menghendaki perbaikan disana sini. Penulis juga belum memasukan Glosarium sebagai bahan pelengkap modul ini. Juga hiasan  halaman  
Kompetensi Inti
 Kontrol Diri (Mujahadah An-Nafs), Prasangka Baik (Husnudzan), dan Persaudaraan (Ukhuwah)  Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat untuk memecahkan masalah.

 Kompetensi Dasar Setelah melakukan kegiatan belajar ini, Anda diharapkan memiliki kompetensi dasar yaitu dapat menganalisis Q.S. Al-Anfal (8) : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49) : 10; serta hadits tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah).

 Indikator Setelah melakukan kegiatan belajar ini, Anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan kandungan Q.S. Al-Anfal ayat 72, Al-Hujurat ayat 12 dan Al-Hujurat ayat 10 dan hadits tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah) 2. Menyebutkan pesan-pesan mulia dalam Q.S. Al-Anfal ayat 72, Al-Hujurat ayat 12 dan ayat 10 IV. Materi Pokok 1. Q.S. Al-Anfal ayat 72, Al-Hujurat ayat 12 dan Al-Hujurat ayat 10 2. Pesan-pesan mulia dalam Q.S. Al-Anfal ayat 72, Al-Hujurat ayat 12 dan ayat 10 

 Uraian Materi 1. QS. Al-Anfal Ayat 72, QS Al-Hujurat Ayat 12 dan Ayat 10 Ayat-ayat berikut ini berisi pesan-pesan mulia tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah). Bacalah dengan tartil ayat-ayat dibawah ini ! a. Q.S. Al-Anfal (8) : 72 1
  • Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi[624]. dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada Perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” [624] Yang dimaksud lindung melindungi Ialah: di antara muhajirin dan anshar terjalin persaudaraan yang Amat teguh, untuk membentuk masyarakat yang baik. demikian keteguhan dan keakraban persaudaraan mereka itu, sehingga pada pemulaan Islam mereka waris-mewarisi seakan-akan mereka bersaudara kandung. b. Q.S. Al-Hujurat (49)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
. Artinya: “Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” Mari Memahami Pesan-Pesan Mulia Dalam Ayat Al-Qur’an 1. QS Al-Anfal Ayat 72 QS Al-Anfal ayat 72 mengandung pesan-pesan yang mulia, yaitu :
 1) Pada peristiwa hijrah, ada tiga golongan yang disebutkan QS Al-Anfal ayat 72, yaitu :
 a) Kaum Muhajirin Muhajirin adalah orang-orang yang berhijrah bersama Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Sebelum berhijrah, mereka mengalami kekerasan dan kekejaman yang dilakukan oleh kaum musyrikin. Namun mereka tetap sabar dan tabah menghadapinya, dan tetap dalam keimanan. Mereka tetap bertahan dan berjuang membela agama Islam dan bersedia berkorban dengan harta dan jiwa. Oleh sebab itu mereka mendapat tempat istimewa disisi Allah SWT dan mendapat tiga sebutan, pertama "beriman", kedua "berhijrah", dan ketiga "berjuang dengan harta dan jiwa di jalan Allah".
 b) Kaum Anshar Kaum Anshar adalah orang-orang Madinah yang beriman kepada Allah SWT, berjanji kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum Muhajirin untuk bersama-sama berjuang di jalan Allah. Mereka bersedia menolong, dan berkorban dengan harta dan jiwanya demi keberhasilan perjuangan Islam. Allah memberikan dua sebutan mulia kepada mereka, pertama "pemberi tempat kediaman" dan kedua "penolong dan pembantu"
. c) Kaum Muslimin yang tidak berhijrah ke Madinah Mereka tetap tinggal di Mekah yang dikuasai oleh kaum musyrikin. Mereka tidak dapat disamakan dengan kaum Muhajirin dan Anshar karena mereka tidak berada dalam lingkungan masyarakat Islam, tetapi hidup di lingkungan orang-orang musyrik. Oleh karena itu hubungan antara mereka dengan kaum muslimin di Madinah tidak dapat disamakan dengan hubungan antara Muhajirin dan Anshar dalam masyarakat Islam. Hubungan antara sesama mukmin di Madinah sangat erat bahkan seperti saudara satu keturunan yang tidak lagi membedakan hak dan kewajiban. Hubungan antara mereka dengan mukmin di madinah hanya diikat atas dasar keimanan saja.
2) Antara Muhajirin dan Anshor saling melindungi, hidup berdampingan dan saling tolong menolong.
3) Muhajirin dan Anshor melakukan jihad dengan harta dan jiwanya atas dorongan keimanan kepada Allah SWT.
 4) Allah SWT Maha Melihat dan Mengetahui apa yang dilakukan oleh hambaNya. QS. Al-Anfal ayat 72 menjelaskan bahwa Kaum Muhajirin dan Anshar telah memberikan teladan dalam mujahadah an-nafs. Secara bahasa mujahadah artinya bersungguh-sungguh, sedangkan an-nafs artinya jiwa, nafsu, diri. Jadi mujahadah an-nafs artinya perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu atau bersungguh-sungguh menghindari perbuatan yang melanggar hukum- hukum Allah SWT. Dalam bahasa Indonesia mujahadah an-nafs disebut dengan kontrol diri. Kontrol diri merupakan salah satu perilaku terpuji yang harus dimiliki setiap muslim. Menurut Al-Qur’an nafsu dibagi menjadi tiga, yaitu :
 a) Nafsu Ammarah, yaitu nafsu yang mendorong manusia kepada keburukan (QS Yusuf [12] ayat 53)
 b) Nafsu Lawwamah, yaitu nafsu yang menyesali setiap perbuatan buruk (QS Al-Qiyamah [75] ayat 2)
 c) Nafsu Muthmainnah, yaitu nafsu yang tenang (QS Al-Fajr [89] ayat 27-30) Dari ketiga nafsu yang disebutkan Al-Qur’an diatas, kita tahu bahwa nafsu Ammarah mendorong manusia untuk berbuat maksiat. Kemaksiatan akan
menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT serta akan menimbulkan kegelisahan dalam hati. Oleh karena itu Islam mengajarkan mujahadah an-nafs supaya hidup kita bahagia dunia dan akhirat. Hawa nafsu memiliki kecenderungan untuk mencari berbagai macam kesenangan dengan tidak mempedulikan aturan agama. Jika kita menuruti hawa nafsu maka sesungguhnya hati kita telah tertawan dan diperbudak oleh hawa nafsu itu. Nabi Muhammad SAW menyebut jihad melawan hawa nafsu sebagai jihad besar (jihadul akbar), sedangkan jihad memerangi orang kafir sebagai jihad kecil (jihadul asghar). Mengapa demikian ?. hal ini dikarenakan jihad melawan nafsu berarti jihad melawan hal – hal yang menyenangkan, digemari, dan disukai. Sedangkan jihad melawan orang kafir berarti jihad melawan musuh yang kita benci. Bukankah menghindari sesuatu yang kita senangi jauh lebih berat daripada menghindari sesuatu yang kita benci ?. Perhatikan hadits berikut ini :
 Artinya : ”Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Neraka dikelilingi dengan syahwat (hal-hal yang menyenangkan nafsu), sedang surga dikelilingi hal-hal yang tidak disenangi (nafsu)." (HR Bukhari) QS. Al-Hujurat Ayat 12 QS. AL-Hujurat ayat 12 berisi larangan berprasangka buruk. Berprasangka buruk (su’udzan) merupakan perilaku tercela yang harus dihindari. Sebaliknya, orang beriman diperintahkan untuk berprasangka baik (husnudzan), baik itu husnudzan kepada Allah SWT, kepada sesama manusia, maupun kepada diri sendiri. Husnudzan terbagi atas tiga, yaitu: 1) Husnudzan kepada Allah SWT Husnudzan kepada Allah SWT artinya berprasangka baik kepada Allah SWT. Allah SWT memiliki sifat Maha Pengasih dan Penyayang, dan mencintai hamba-Nya yang shaleh, serta tidak membebani seseorang diluar batas kemampuannya, sebagaimana firman-Nya :
Artinya : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. (QS Al-Baqarah ayat 286) Dalam hadits qudsi disebutkan : Artinya : “saya mendengar Rasulullah SAW bersabda dari Allah Azzawajalla, "Saya berada pada persangkaan hamba-Ku, maka berprasangkalah dengan-Ku sekehendaknya." ( HR Ahmad) Berdasarkan hadits diatas dapat dipahami bahwa jika kita berprasangka baik kepada Allah SWT maka Allah SWT juga akan husnudzan kepada kita, demikian pula sebaliknya. Perwujudan husnudzan kepada Allah SWT adalah bersyukur atas semua nikmat dan bersabar atas semua ujian dari Allah SWT 2) Husnudzan kepada orang lain QS Al-Hujurat ayat 12 melarang orang beriman untuk berprasangka buruk kepada orang lain, mencari-cari kesalahan orang lain dan larangan menggunjing orang lain. Sungguh, perbuatan tersebut adalah perbuatan dosa, bahkan Allah SWT mengibaratkan orang yang menggunjing seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati. Bukankah hal ini sangat menjijikkan ?. Dalam sebuah hadits disebutkan : Artinya : “Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta.” (HR Bukhari) Sebagai muslim kita harus hidup berdampingan dengan sesama muslim yang lain serta menghormati hak dan kewajibannya. Rasulullah SaW bersabda
Artinya : “Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Seorang muslim (yang sejati) adalah orang yang mana orang muslim lainnya selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya.” (HR Tirmidzi) Hadits diatas menjelaskan hendaknya kita menjaga lisan yang baik. Ucapan kita kepada orang lain terutama sesama muslim harus lemah lembut dan tidak mengandung fitnah. Muslim sejati selalu menjaga lisannya sebagai bentuk husnudzan kepada orang lain. 3) Husnudzan kepada diri sendiri Seseorang yang berprasangka baik kepada diri sendiri akan memiliki sikap percaya diri, optimis dan bekerja keras. Sebaliknya, jika seseorang berburuk sangka kepada diri sendiri maka ia akan merasa pesimis, tidak percaya diri, dan malas berusaha. Allah SWT melarang hamba-Nya berputus asa dari rahmat-Nya sebagaimana QS Yusuf (12) ayat 87 berikut ini : Artinya : “dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang yang kafir”. (QS Yusuf ayat 87) 3. QS. Al-Hujurat Ayat 10 Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang mukmin itu bersaudara. Persaudaraan (ukhuwah) diantara sesama mukmin adalah persaudaraan yang dilandasi oleh persamaan aqidah dan keimanan kepada Allah SWT. Persaudaraan yang didasari oleh nilai-nilai Islam dikenal dengan istilah ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah mencakup : Ukhuwah Diniyyah Yaitu persaudaraan yang didasari oleh persamaan agama. Persaudaraan seagama dan seiman inilah yang dimaksud oleh QS Al-Hujurat ayat 10 Ukhuwah Wathaniyah wa an-nasab
Yaitu persaudaraan karena satu bangsa dan keterikatan keturunan. Ukhuwah Insaniyyah atau basyariyyah Yaitu persaudaraan karena sama-sama manusia. Ukhuwah Diniyyah akan memperkokoh tegaknya kehidupan masyarakat yang aman dan tenteram. Ukhuwah akan memunculkan solidaritas dan timbulnya kepedulian sosial dimasyarakat. Sebagai sesama mukmin, kita harus mampu menjaga martabat dan kehormatan sesama mukmin. QS Al-Hujurat ayat 10 menghendaki ukhuwah kaum mukmin harus benar-benar kuat, lebih kuat dari persahabatan dan pertemanan biasa. Kita laksanakan hak dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab. Rasulullah SAW bersabda : Artinya : “Dari Abu Musa Al Asy'ari ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Antara seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya adalah bagaikan satu bangunan, yang saling menguatkan satu sama lainnya."(HR Tirmidzi) Persaudaraan akan menjadikan kehidupan yang harmonis, diliputi rasa saling mencintai, saling menjaga perdamaian dan persatuan. Jika terjadi perselisihan diantara mereka, maka Allah SWT memerintahkan untuk mendamaikan keduanya dengan mencari solusi sesuai syariat Allah SWT dan rasul-Nya. Perselisihan diantara kaum muslim tidak menyebabkan salah satunya keluar dari Islam, mereka tetap bersaudara. Mereka harus didamaikan (ishlah) dengan cara-cara yang Islami. Ukhuwah harus diwujudkan dalam kehidupan nyata. Sikap dan perilaku yang merupakan perwujudan ukhuwah diantaranya bersikap lemah lembut, kasih sayang, rendah hati dan saling mencintai. Rasulullah SAW bersabda : Artinya : “Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda: "Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi.” (HR Muslim) VI. Rangkuman QS. Al-Anfal ayat 72 menjelaskan bahwa Kaum Muhajirin dan Anshar telah memberikan teladan dalam mujahadah an-nafs. Secara bahasa mujahadah artinya bersungguh-sungguh, sedangkan an-nafs artinya jiwa, nafsu, diri. Jadi mujahadah annafs artinya perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu atau bersungguhsungguh menghindari perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah SWT. Dalam bahasa Indonesia mujahadah an-nafs disebut dengan kontrol diri. Kontrol diri merupakan salah satu perilaku terpuji yang harus dimiliki setiap muslim. QS. AL-Hujurat ayat 12 berisi larangan berprasangka buruk. Berprasangka buruk (su’udzan) merupakan perilaku tercela yang harus dihindari. Sebaliknya, orang beriman diperintahkan untuk berprasangka baik (husnudzan), baik itu husnudzan kepada Allah SWT, kepada sesama manusia, maupun kepada diri sendiri. Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang mukmin itu bersaudara. Persaudaraan (ukhuwah) diantara sesama mukmin adalah persaudaraan yang dilandasi oleh persamaan aqidah dan keimanan kepada Allah SWT. Persaudaraan yang didasari oleh nilai-nilai Islam dikenal dengan istilah ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah mencakup : Ukhuwah Diniyyah Yaitu persaudaraan yang didasari oleh persamaan agama. Persaudaraan seagama dan seiman inilah yang dimaksud oleh QS Al-Hujurat ayat 10 Ukhuwah Wathaniyah wa an-nasab Yaitu persaudaraan karena satu bangsa dan keterikatan keturunan. Ukhuwah Insaniyyah atau basyariyyah Yaitu persaudaraan karena sama-sama manusia. VII. Tugas/ Latihan Diskusikan dengan teman sekelompok Anda, kemudian Amatilah kutipan berita atau peristiwa berikut, lalu tulislah pesan-pesan moral atau komentar kritis yang mengarah kepada “Menjaga kedamaian dengan mawas diri, berprasangka baik, dan persaudaraan” ! Persaudaraan Hindu Muslim Bali (PHMB) menggelar pelatihan kewirausahaan bagi pemuda-pemudi di Kota Denpasar sebagai upaya ikut ambil bagian mengurangi pengangguran di daerah itu. Tujuh orang ditetapkan menjadi tersangka kericuhan supporter saat laga antara Persija dan Persib di Gelora Bung Karno (GBK), Ahad 27 Mei 2012. Akibat kejadian itu tiga orang tewas dan lima lainnya terluka.
 Tes Mandiri A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling tepat
! 1. Manakah lafaz dibawah ini yang mempunyai arti “dan jiwa mereka” .... a. b. c. d. e.
 2. Setiap muslim diperintahkan untuk melakukan mujahadah an-nafs. Dibawah ini yang merupakan pengertian mujahadah an-nafs adalah .... a. b. bersungguh-sungguh untuk berserah diri kepada Allah SWT c. perjuangan sungguh-sungguh melawan orang kafir d. bersungguh-sungguh bersabar menerima cobaan dari Allah SWT e.
3. perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu perjuangan sungguh-sungguh menahan rasa takut Mujahadah an-nafs memiliki banyak manfaat dan hikmah. Dibawah ini yang bukan manfaat dan hikmah mujahadah an-nafs adalah .... a. b. Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin c. Dicintai Allah SWT dan sesama manusia d. Hidup menjadi terasa dikekang e.
 4. Hati semakin bersih dan tenang Mendapatkan ridha dari Allah SWT Perhatikan potongan QS Al-Hujurat ayat 12 berikut ini : Potongan ayat diatas berisi .... a. Perintah melaksanakan mujahadah an-nafs 10
b. c. Perintah berperang melawan orang kafir d. Larangan bersifat sombong e.
 5. Larangan berprasangka buruk Perintah bersabar menghadapi cobaan Salah satu perwujudan husnudzan adalah dengan selalu bersyukur atas semua nikmat dan karunia yang diberikan Allah SWT. Dibawah ini yang bukan cara bersyukur kepada Allah SWT adalah .... a. b. Mengucapkan istighfar ketika mendapat nikmat c. Menggunakan semua nikmat dijalan Allah SWT d. Merasa cukup atas pemberian Allah SWT e.
 6. Mengucapkan tahmid ketika mendapat nikmat Menyedekahkan sebagian rezeki untuk kaum dhuafa Allah SWT memerintahkan berprasangka baik kepada orang lain dan diri sendiri. Seseorang yang berprasangka baik kepada diri sendiri akan memiliki sifat dibawah ini, kecuali .... a. b. Percaya pada kemampuan diri sendiri c. Selalu berdoa dan ikhtiar untuk mencapai cita-cita d. Pesismis dalam menghadapi kehidupan e.
 7. Gigih berusaha dan bekerja keras Tidak mengeluh atas semua kesulitan yang dihadapi Lafaz berarti .... a. b. dan jangan kalian mengumpat c. dan jangan kalian berputus asa d. dan jangan kalian membantu orang kafir e.
 8. dan jangan kalian mencari kesalahan orang lain dan jangan kalian meminta bantuan orang lain Perhatikan firman Allah SWT berikut ini : Ayat diatas menegaskan bahwa .... a. Allah SWT memuji orang mukmin yang memiliki kesabaran tinggi b. Allah SWTtidak melarang seseorang berbuat aniaya jika terpaksa c. Sesungguhnya Allah SWT Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui d. Allah SWT tidak membebani seseorang diluar batas kemampuannya
9. Allah SWT akan memberi pahala bagi orang yang beramal shaleh Perhatikan potongan ayat berikut ini: Potongan ayat diatas menegaskan bahwa .... a. Orang-orang mukmin akan masuk surga b. Orang-orang mukmin memiliki akhlak mulia c. Orang-orang muslim saling tolong - menolong d. Orang-orang muslim saling menghormati e. Orang-orang mukmin adalah bersaudara 10. Persaudaraan antar mukmin adalah persaudaraan yang diikat oleh .... a. Penderitaan dan masalah hidup yang sama b. Persamaan aqidah dan keimanan kepada Allah SWT c. Satu keturunan nabi Adam as dan Hawa d. Persamaan keinginan untuk hidup bahagia e. Kebangsaan dan nasionalisme yang kuat
11. Potongan ayat yang berbunyi artinya adalah .... a. Bertakwalah kepada Allah agar mendapat rahmat b. Orang beriman senantiasa menjaga lisan dan perbuatannya c. karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) d. berserah dirilah kepada Allah SWT agar mendapat ridha-Nya e. janganlah kalian mengadu-domba sesama orang mukmin
 12. Perhatikan hadits berikut ini : Hadits diatas menegaskan bahwa antara mukmin satu dengan lainnya bagaikan.... a. Buih dilautan yang mudah terombang-ambing b. Air mengalir disungai yang jernih dan bersih c. Satu keranjang buah yang beraneka ragam d. Bangunan kuno yang perlu dilestarikan e. Satu bangunan yang saling menguatkan
 Kunci Jawaban 12
1.      B 2. A 3. D 4. B 5. B 6. D 7. A 8. D 9. E 10. B 11. C 12. E B.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini ! 1. Setiap muslim diperintah untuk melakukan mujahadah an-nafs supaya hidupnya bahagia. Bagaimana cara menerapkan mujahadah an-nafs dalam kehidupan sehari-hari ? 2. Apa yang akan kamu lakukan jika mengetahui ada dua orang mukmin sedang berselisih pendapat ? 3. QS Al-Hujurat ayat 10 mengandung pesan-pesan yang mulia. Jelaskan kandungan QS Al-Hujurat ayat 10 ! Jawaban : 1. Tahukah kalian bagaimana cara melakukan kontrol diri (Mujahadah AnNafs)? Cara pertama, yaitu dengan memusuhi hawa nafsu. Tanamkanlah dalam hati kalian bahwa hawa nafsu harus diperangi dan dilawan. Kedua, renungkanlah dampak negatif dari perilaku maksiat, dan renungkanlah akibat positif beramal shaleh. Setiap perbuatan dosa dan maksiat akan berakibat buruk bagi diri sendiri, misalnya hati gelisah, hidup tidak tenang, dan merasa jauh dari Allah SWT. Sebaliknya, amal shaleh akan berakibat positif bagi dirinya, misalnya hidup tenang, optimis, merasa dekat dengan Allah SWT. Ketiga, memperbanyak dan melanggengkan dzikir kepada Allah SWT (dzikrullah). 2. Persaudaraan akan menjadikan kehidupan yang harmonis, diliputi rasa saling mencintai, saling menjaga perdamaian dan persatuan. Jika terjadi perselisihan diantara sesama mukmin, maka Allah SWT memerintahkan untuk mendamaikan keduanya dengan mencari solusi sesuai syariat Allah SWT dan rasul-Nya. Perselisihan diantara kaum muslim tidak menyebabkan salah satunya keluar dari Islam, mereka tetap bersaudara. Mereka harus didamaikan (ishlah) dengan cara-cara yang Islami. 3. Al-Hujurat ayat 10 menegaskan bahwa orang-orang mukmin itu bersaudara. Persaudaraan (ukhuwah) diantara sesama mukmin adalah persaudaraan yang dilandasi oleh persamaan aqidah dan keimanan kepada Allah SWT. Sebagai sesama mukmin, kita harus mampu menjaga martabat dan kehormatan  sesama mukmin. QS Al-Hujurat ayat 10 menghendaki ukhuwah kaum mukmin harus benar-benar kuat, lebih kuat dari persahabatan dan pertemanan biasa. Persaudaraan akan menjadikan kehidupan yang harmonis, diliputi rasa saling mencintai, saling menjaga perdamaian dan persatuan. Jika terjadi perselisihan diantara mereka, maka Allah SWT memerintahkan untuk mendamaikan keduanya dengan mencari solusi sesuai syariat Allah SWT dan rasul-Nya. Perselisihan diantara kaum muslim tidak menyebabkan salah satunya keluar dari Islam, mereka tetap bersaudara. Mereka harus didamaikan (ishlah) dengan cara-cara yang Islami. Ukhuwah harus diwujudkan dalam kehidupan nyata. Sikap dan perilaku yang merupakan perwujudan ukhuwah diantaranya bersikap lemah lembut, kasih sayang, rendah hati dan saling mencintai. Rasulullah SAW bersabda : Artinya : “Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda: "Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi.” (HR Muslim) 14

Post a Comment Blogger