Tanggal 15 Oktober 2013  ini insya Allah kita semua umat muslim bakal merayakan  hari Idul Adha. Sebenarnya apa itu Idhul Adha, apakah kita sebagai umat muslim cuma hanya ikut-ikutan atau cuma sebagai tradisi saja?, ataukah ada makna yang terkandung yang bias kita ambil darinya.
Kita ini sering terjebak dengan ungkapan bahwa Hari Raya yang terbesar itu adalah Idul Fitri, dan Idul Adha adalah hari raya yang kecil dari Idul Fitri. Itu semua tergambar dari dari cara kita memperlakukan Idul Adha itu sendiri. Kita tidak ada persiapan apapun itu tidak ubah seperti hari Jum’at saja bagi sebahagian umat Islam. Seandainya tidak ada acara penyembelihan hewan kurban tentulah Idul Adha itu akan semakin sepi dan kehilangan makna.
Di sini saya coba share kenapa hari Idhul Adha itu ada, agar kita mengetahui betapa hebatnya hari tersebut.
.
Idul Adha merupakan salah satu dari dua hari raya yang dirayakan umat Islam, asal-usul tersebut turun dari Quran. Ini dikenal juga sebagai Hari Raya Haji, Hari Raya Kurban, Qurban, atau perayaan Kurban. Hari Raya Idul Adha merupakan festival keagamaan yang dirayakan oleh umat Islam seluruh dunia. Umat Muslim memperingati pengampunan dari Allah untuk Nabi Ibrahim as, dari janjinya untuk mengorbankan anaknya sendiri Ismail seperti yang diperintahkan oleh Allah.
.
Peristiwa kurban tersebut ketika Nabi Ibrahim as dihadapkan dalam persoalan yang sulit yaitu mengorbankan putranya, yaitu Nabi Ismail as kepada Allah SWT. Saat hendak disembelih, Allah SWT menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba. Peristiwa itu diabadikan oleh allah SWT di dalam Quran-Nya surat al Shaffat ayat 102-109. Dari peristiwa itulah asal mula dilaksanakannya Hari Raya Kurban, yang mempunyai maksud untuk memperingati kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. kenapa demikian? Nabi Ibrahim as yang sudah lama mengidam-idamkan kelahiran seorang putra, harus menyembelih buah hatinya tersebut demi melaksanakan perintah Allah SWT. Tetapi Allah SWT sudah membalas kepatuhannya tersebut, menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba. Ketakwaan seperti Nabi Ibrahim inilah yang patut teladani.


Pelaksanaan penyembelihan dibatasi (10-13 Dzulhijah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan.Umat Islam harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Maka dari itu, semangat untuk terus ‘berkurban’ senantiasa kita teruskan pasca Idul Adha. Mari kita umat muslim jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus, yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial.
Pesan saya yang adalah :
BERKURBANLAH DAN JANGANLAH MENJADI KORBAN, ATAU MAU DIKORBANKAN ATAU JUGA MENGORBANKAN LAWAN ATAU TEMAN. KARENA ITU BUKAN PESAN DARI IDUL KURBAN.
 

Post a Comment Blogger