Siapa yang menyangka Negara sebesar dan se Adi Daya Amerika Serikat bias juga mengalami permasalahan yang sangat pelik dalam pemerintahanya. Ini merupakan ujian bagi presiden Obama yang di sayang sayang orang Indonesia karena pernah tinggal di Indonesia pada masa kecilnya. Sang Presiden doyan sate ini ternyata saat ini disapa oleh permasalahan dengan kongres AS . Yang mengakibatkan terhentinya sebahagian besar pemerintahan dan dirumahkanya para PNS.Hal ini baru terjadi sejak 17 tahun yang lalu Mulai Selasa 1-10-2013 Waktu setempat Obama menghentikan sebahagian besar aktifitas pemerintahan karena kehabisan biaya operasional. Pihak Gedung Putih memerintahkan seluruh kantor pemerintahan Amerika Serikat (AS) berhenti beroperasi setelah Kongres tak kunjung menyepakati anggaran baru hingga batas waktu yang ditentukan. Dalam rapat Senin (30/9/2013) waktu setempat atau Selasa (1/10/2013) WIB, Partai Republik dan Demokrat tidak menemukan kesepakatan setelah sepekan memperdebatkan masalah anggaran Obamacare. Program ini adalah sistem kesehatan yang diajukan Obama.
Pihak legislatif tidak menyetujui anggaran baru, yang isinya antara lain menaikkan batas utang pemerintah sehingga bisa menjalankan negara. Saat ini, kas pemerintah AS menipis karena tidak diperbolehkan menambah utang, untuk menjalankan sejumlah program baru Presiden Barack Obama.
“Kerja keras rakyat Amerika yang telah bersusah-payah akan percuma. Ini tidak boleh terjadi! Saya ulangi, ini tidak boleh terjadi! Dan semua harus dicegah,” kata Obama saat Kongres menyatakan menolak anggaran barunya.
Keputusan Kongres itu diambil setelah Presiden Barack Obama menolak permintaan Partai Republik agar pemerintah menunda sistem baru jaminan kesehatan di bawah naungan UU Perawatan Kesehatan yang baru itu selama setahun. Akibatnya, Barack Obama memutuskan merumahkan tanpa bayaran sekitar 1 juta pekerja, menutup taman nasional, dan mengulur-ulur proyek penelitian medis gara-gara kehabisan biaya operasional. Krisis AS ini populer disebut government shutdown.
Kita semua sebagai bangsa Indonesia tentu sangat tidak berharap krisis di AS ini tidak berdampak pada stabilitas ekonomi, politik dan ke amanan di Indonesia. Saya sempat ngeri membayangkan jika hal ini juga terjadi di Indonesia. Sang DPR yang terhormat menolak mentah-mentah proposal ajuan pemerintah untuk kebaikan bersama. Hanya karena beda persepsi. Untungnya di Indonesia kata mufakat dan lobi masih bisa dipakai. Seperti yang sering kita tonton setiap hari.

Post a Comment Blogger